Share

Bab 16

"Kamu ngapain di situ?"

Eh? Aku langsung mendongak. Menatap Ani yang sudah berbalik ke arahku.

"Bicara sama siapa?"

"Bukan urusanmu."

"Semua yang kamu telepon, itu berhubungan sama aku."

Dia menggelengkan kepala. Kemudian mendekatiku.

Ani terlihat berbeda sekali sekarang. Aku menelan ludah, menatapnya yang terlihat aneh. Ah, apakah ini hanya perasaanku saja?

"Kamu gak berhak atas semuanya."

Aku menghela napas kasar. Susah sekali bicara dengan Ani. Dia terlihat keras kepala. Menyebalkan.

"Kamu anggap aku selalu ini apa?" tanyanya pelan. "Istri? Atau hanya pembantu?"

"Ngomong apaan, sih?" Aku menatapnya kesal, mulai tidak nyaman.

"Kamu harus tau, aku gak bakalan lupa sama semua yang kamu kasih ke aku."

Dia benar-benar berbeda. Ani mendekatiku, kemudian berhenti melangkah di depanku. Dia terlihat sekali menahan emosi atau marah.

"Kamu lihat apa yang akan terjadi nanti."

***

Ah, aku tidak bisa tidur. Ini sudah hampir Subuh. Aku berbalik, menatap Ani yang masih terlelap. Juga bayi kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status