Share

Bab 27

Iya, sakit.

Aku menghela napas pelan. Kami melangkah keluar bersama. Sesekali, aku melirik Ani.

"Aku mau ketemu sama bayi kita."

"Untuk apa?" tanya Ani pelan. Dia memalingkan wajah dariku.

"Dia anakku juga."

Ani menganggukkan kepala. Sepertinya, dia sedang memikirkan permintaanku. Semoga saja mau.

"Oke. Nanti malam kita ketemu. Atur aja. Nomor masih yang lama."

Dengan elegan, Ani masuk ke dalam mobil. Aku mengembuskan napas lega. Pokoknya, aku harus bisa membuat Ani kembali lagi ke rumah.

Apalagi dia kaya raya sekarang. Aku mengendarai mobil dengan senyum. Semoga saja Ani mau kembali lagi denganku. Agar hidup tidak terlalu berat. Apalagi aku belum punya kerjaan lagi sekarang.

***

"Nih, ada kerjaan. Mau gak? Dari pada lo nganggur."

Aku diam sejenak mendengar perkataan Abdul. Kemudian mengetukkan jemari ke setir. Berpikir panjang.

"Kerjaan apa? Kalo gajinya kecil gue gak mau."

"Aduh, jangan cari gaji yang besar dulu sekarang. Yang penting, lo punya kerjaan, punya pemasukan."

Mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status