Share

Bab 29 (POV ANI)

"Kita berangkat sekarang, Bang."

Aku mengambil tas di atas meja. Kemudian merapikan pakaian. Yakin sekali ini akan menjadi momen menarik.

"Masih gak nyangka adek Abang punya ide seebat ini."

Bang Ariel mengacak rambutku.

Kami melangkah keluar rumah. Mama pasti sudah tidur, tidak usah pakai izin. Aku menghela napas pelan, menyenderkan punggung.

Mas Reyhan sudah mengirimkan alamat rumah sakit padaku. Pasti dia juga tidak akan percaya dengan pemikiranku yang hebat ini.

"Abang gak sabar liat ekspresi dia."

Sebenarnya, ini tidak ada di rencana kami, tapi sudah terlanjur. Sekalian saja. Ini lebih mudah sebenarnya.

"Sama. Dia bakalan ngerasain apa yang aku rasain, Bang."

Ya. Mas Reyhan harus merasakannya.

Tenang saja, Mas, permainan baru saja dimulai.

***

"Akhirnya Mbak datang juga. Aku dari tadi nungguin Mbak."

Aku tersenyum ke Nisa. Dia sudah baik sekali padaku. Meskipun aku tidak akan membantu dengan mudah, tapi kalau tidak ada Nisa, mungkin aku tidak akan mau menawarkan penawaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status