Share

Haruskah ada kesempatan kedua?

Bapak benar, kalau aku pergi meninggalkan Bapak, tanpa menyelesaikan masalahku dengan Mas Bima terlebih dahulu. Mas Bima pasti tetap akan bertahan di rumah ini. Tentunya dia akan semakin bebas berbuat apa saja di rumah ini dengan Ibu. Apalagi kondisi Bapak sedang kurang sehat.

"Bapak usir saja Mas Bima," saranku.

"Tak semudah itu Divya. Bisa jadi, akan tersebar berita fitnah di luar sana. Bukan hanya nama baik Bapak yang akan tercoreng. Tapi juga nama kamu. Kamu pikir ulang lagi keputusanmu."

Huft, lagi dan lagi Bapak memintaku memikirkan ulang keputusanku. Persetan tentang nama baik. Daripada batinku terus tersiksa. Tapi tampaknya, prinsipku berbeda dengan Bapak.

"Kalau kamu merasa tak nyaman tinggal di rumah ini. Kamu dan Bima, bisa menempati rumah yang ada di kebun," kata Bapak.

"Divya, Bapak tak pernah minta apa-apa sama kamu kan? Sekali ini Bapak memohon sama kamu, nurut sama Bapak. Bukan Bapak tak memikirkan tentang perasaan kamu. Tapi kamu juga tak bisa secepat itu mengambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
bapsk mu anjing kayaknya tuh. cuma anjing yg bisa berbagi pasangan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status