Share

Pertengkaran Ibu dan Bapak

Usai menunaikan sholat Isya, aku rebahan di sebelah Arsen. Kuambil gawaiku dari dalam tas. Kucari nama Bang Dion. Aku mau mengabari dia kalau aku besok akan ke Pengadilan Agama untuk mengantar berkas yang diperlukan lagi, juga uang untuk biaya mengajukan perkara gugatan ceraiku.

Telponku tersambung, tapi belum diangkat. Mungkin dia sedang sholat atau ada hal lain. Sampai nada sambung berakhir, tak juga diangkat. Kucoba lagi, dengan sabar aku menunggu panggilanku diangkat olehnya.

"Halo. Assalamualaikum." Akhirnya diangkat juga panggilanku.

"Waalaikum salam. Ini saya Divya Bang. Yang pagi tadi kita ketemu di kantor Pengadilan Agama," jelasku.

"Divya yang senyumnya manis itu kan, yang ada gingsulnya." Dia malah menggodaku, dan berhasil membuat pipi ku jadi panas. Kalau aku bercermin, pasti ada semburat merah di pipiku.

"Malah gombal. Serius nih, besok kita ketemu di pengadilan lagi ya," kataku untuk menutup rasa kikuk yang tiba-tiba hadir.

"Wah, baru tadi pagi ketemu, udah kangen aja.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status