Share

Ke Pengadilan Agama lagi

Sampai di kamar, adrenalinku benar-benar terpacu. Dadaku berdebaran Sanca kencang, mana haus lagi. Belum sempat ambil minum tadi. Apa aku tak salah dengar tadi? Berarti, Bapak tak pernah mencintai Ibu selama ini? Berarti, semua kemesraan dan keharmonisan yang dipertontonkan, hanya drama saja. Gila!

Pantas saja Bapak tak begitu peduli dengan kelakuan buruk Ibu. Dia hanya mementingkan nama baik saja, hingga hatinya sekeras batu, atau … ada hal lain yang membuat Bapak seperti itu?

Mataku tak bisa terpejam lagi, masih terngiang kata-kata Ibu tadi. Ah, lebih baik aku sholat tahajud saja, biar adem hati ini.

★★★KARTIKA DEKA★★★

"Bapak jadi ikut sama Divya?" tanyaku pada Bapak saat kami sedang menikmati sarapan di meja makan. Hanya ada aku, Bapak dan Arsen di gendonganku. Ibu? Aku tak tau dia dimana, dan aku tak peduli tentang itu.

Aku tak mengizinkan Bik Sum menggendong Arsen, aku sengaja pura-pura ngambek sama dia. Biar dia tau, kalau dia bersekongkol sama Ibu, itu adalah sebuah kesalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status