Share

Pengacara humoris

"Kamu yakin, kamu tak salah lihat." Astaga nih orang. Masih nggak percaya juga. Disodorkannya padaku satu gelas air mineral. Kuterima, kumasukkan sedotannya dan langsung menyedotnya sampai habis. Pengen marah sama nih orang, tapi kok alasannya nggak jelas.

Huuuhhhh haaaahhh. Kutarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan. Baiklah, tak ada malu-malu lagi. Biar Bang Dion tau dan jelas dengan ceritaku.

"Saya nggak salah lihat Bang. Saya melihat dengan mata saya sendiri. Saya juga dalam keadaan sadar, tidak sedang bermimpi atau baru bangun dari tidur. Apa perlu saya peragakan caranya biar Abang percaya?" tantangku. Berusaha menutupi rasa kesalku.

"Boleh, saya bersedia jadi pemeran suami kamu. Dimana? Disini? Ayo." Mataku melotot mendengarnya. Tak menyangka dia malah menantangku balik.

Kuambil sendiri air mineral yang ada di tengah meja, kali ini nggak pake sedotan, tapi langsung kukoyak segelnya dan langsung kutenggak sampai habis. Haduh, hilang kalemku di hadapannya. Kok ngeselin ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status