Share

Bertemu Sinta

Bertemu Sinta

Usai menyusui dan menidurkan Arsen, aku dan Kak Sam berjalan kaki saja ke warung. Kak Sam juga sudah selesai memasak daun katuknya, saat menungguku tadi. Kak Sam ternyata orangnya cukup cekatan. Aku baru beberapa kali saja ketemu Kak Sam. Karena memang nggak terlalu sering ke sini.

Bapak belum mau kemana-mana. Mau menunggu Satria di rumah. Makanya Arsen bisa kutinggal.

"Nggak banyak yang berubah, ya Kak," kataku sambil melihat-lihat wilayah perkebunan.

"Namanya di kebun Mbak, jarang ada pembaruan. Kalau di kota, baru banyak perubahan."

"Iya juga ya. Tapi makin ramai kayaknya Kak?" Aku melihat setiap rumah semua ada penghuninya. Gak ada yang kosong.

"Iya Mbak. Apalagi kalau sore, rame anak-anak main. Kalau jam segini, pada sekolah," kata Kak Sam.

"Wah, pasti seru. Dekat rumah Bapak di Medan, malah udah nggak banyak anak-anak main. Pada main hape aja di dalam rumah."

"Iya Mbak. Kalau malam, orang tuanya juga suka ngumpul, habis Isya. Biasa nya setelah anak-anak pulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status