Share

POV Divya – Satria tak bisa mengendalikan perasaannya

Satria benar-benar nekat kayaknya. Aku nggak boleh diam saja dan seolah memberi harapan padanya. Di adekku, sampai kapan pun.

Setelah meletak susuku di atas nakas yang ada di kamar, aku segera keluar lagi. Aku harus lebih tegas pada Satria. Aku ke dapur, benar saja, dia masih berdiri terpaku seperti tadi.

"Dek!" Aku menyadarkannya yang terlihat syok. Dia melihatku tanpa menyahut panggilanku.

"Sini, Kakak mau bicara." Aku lebih dulu melangkah ke teras rumah. Aku jadi risih kalau kami berdua-duaan saja begini di dalam.

Aku duduk di bangku yang ada di teras. Sukurlah dia mengikutiku juga. "Duduk," titahku, dia juga nurut.

Aku menarik nafas sebelum mulai bicara padanya. "Kakak udah baca surat kamu," kataku jujur setelah tadi saat di dapur aku mengelak darinya.

"Dek, perasaan kamu itu salah. Mungkin karena kamu terlalu sayang sama Kakak, makanya kamu mengira, kamu mencintai Kakak."

"Aku benar cinta sama Kakak. Aku bukan anak kecil yang tak bisa membedakan rasa."

"Iya, cinta seorang Ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status