Share

Satria beneran minggat

#Satria beneran minggat

"Satria! Udah jam sembilan, kamu nggak ke kampus. Semalam kamu bilang, hari ini ada jadwal kuliah jam sepuluh?" Bapak tetap sabar memanggil Satria dari depan pintu kamarnya.

Tak ada jawaban juga.

"Coba buka aja Pak, pintunya," ucapku yang berdiri di belakang Bapak sambil menggendong Arsen.

Pelan-pelan Bapak membuka handle pintu kamar Satria, ternyata tak dikunci. "Loh, mana dia?" tanya Bapak.

Aku melongok ke dalam, tak ada Satria. Kamarnya juga masih rapi. "Pak, apa itu?" kataku menunjuk ke arah bantal Satria.

Bapak lantas menuju ke bantal yang kumaksud. Bapak ambil kertas yang ada di atas bantal.

"Heh, anak ini," gumam Bapak seraya menggelengkan kepala.

"Kenapa Pak?" tanyaku.

"Nih, baca sendiri." Kuterima kertas yang diulurkan Bapak.

Pak, Kak Divya, aku pergi. Maaf kalau aku nggak pamit.

Hmm, Satria. Bener-bener nih bocah. Kok jadi kekanakan gini sih nih anak. Padahal selama ini, dewasa banget cara berpikir nya.

"Biarin aja lah Pak. Biar dia introspeksi di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status