Share

Tak dendam, namun tak mudah melupakan

#Tak dendam, namun tak mudah untuk melupakan

Pagi ini, aku akan ke kantor polisi membuat pengaduan seperti saran Om Anton. Aku berangkat bersama Kak Sinta dan Mas Bagus. Sementara Arsen kutitip dulu sama Bik Sum. Tak baik membawa anak bayi ke lapas.

Sampai di kantor polisi, orang yang pertama kutemui adalah Om Anton.

"Om, perkenalkan ini Mas Bagus dan istrinya." Aku mengenalkan Mas Bagus dan Kak Sinta pada Om Anton.

"Kak Sinta ini adalah saksi yang ngasih tau Divya tentang perbuatan Mas Bima, Om. Dari dia lah Divya tau tentang gubuk tempat Mas Bima nimbun hasil kebun Bapak," jelasku. Diamini. kak Sinta.

"Kamu sudah lama tau?" tanya Om Anton pada Kak Sinta.

"Sudah Pak," jawab Kak Sinta agak takut-takut.

"Kenapa.tidak segera dilaporkan pada Pak Candra waktu itu?" tanya Om Bagus.

"Saya diancam Pak," kata Kak Sinta dengan wajah menunduk.

"Om, ada yang belum Divya kasih tau. Kak Sinta ini ketakutan, di bawah ancaman Mas Bima, Om. Saat itu, Bapak juga lebih percaya sama Mas Bima. Sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status