Share

Bunda enggan diobati oleh Ustad Mahmud

#Bunda enggan diobati oleh Ustad Mahmud

Namun aku diam saja. Terkesan tidak sopan kalau aku mengungkapkan di depan Ustad Mahmud, kalau aku tak setuju dia turut mengobati Bunda.

Ustad Mahmud yang tadinya duduk di sofa, bangkit mendekati Umi. Dia duduk tepat di hadapan Bunda, memandang dengan seksama wajah Bunda yang layu.

"Ibu. Ikhlas," kata Ustad Mahmud lembut pada Bunda. Entah apa maksudnya?

Bunda menangis. Air mata tampak jelas merembes dari sudut matanya yang sayu. Aku agak terkesiap. Kenapa hanya mendengar satu kata saja membuat Bunda jadi seperti itu? Tangisannya bikin iba siapa yang melihat meski dia tak meraung. Bunda terlihat seperti menyimpan beban luka yang sangat perih.

"Saya tau, nggak mudah. Tapi hanya akan menyiksa batin Ibu sendiri. Ikhlaskan semua. Ini sudah ketentuan Allah," nasehat Ustad Mahmud. Bahu Bunda justru semakin kuat berguncang.

Entah kenapa? Lagi. Aku ikut mengeluarkan air mata. Aku seolah bisa merasakan keperihan hati Bunda.

Bunda menggeleng lemah. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status