Share

Bunda bersedia diobati

#Bunda bersedia diobati

Ya Allah. Arsen semakin panas dan rewel. Tadi kata bidan, gapapa. Arsen hanya demam.

"Cup cup Sayang." Aku mencoba membuat Arsen tenang. Ini sudah larut malam. Takut mengganggu istirahat yang lain, terutama Bunda.

"Divya!" Bulek memanggilku dari luar kamar.

"Nopo Are, Ndok?" Nenek juga terbangun.

Suara tangisnya Arsen sangat menggelegar, jelas saja terdengar kemana-mana. Kubuka pintu kamarku. Nenek dan Bulek segera masuk, disusul Bik Sum.

"Nopo Arsen?" tanya Nenek sambil memegang pipi Arsen.

"Oalah, anget banget! Sum, gawe minyak bawang. Kasih air jeruk nulis." Nenek terkejut mendapati suhu tubuh Arsen yang panas dan meminta Bik Sum membuatkan minyak bawang.

Bik Sum.bergegas keluar, sementara aku masih sibuk menenangkan Arsen yang terus rewel. Tubuhnya tak bisa diam di gendonganku, seolah dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Bik Sum datang kembali membawa sebuah piring kecil berisi minyak bawang.

"Sini, Arsen sama Uyut yo Ngger." Nenek mengulurkan tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status