Share

25. Tau Mau Cerai

Ruang tamu yang kami tempati, tiba-tiba terdengar riuh. Masing-masing kami saling bergumam dan berbicara. Entah suara siapa yang harus didengarkan. Semua tampak kebingungan.

“A-apa katamu, Van? Kamu sudah gila? Kamu gak mau cerai dari Dani?!” Suara Mama melengking. Kami semua seketika bungkam. Kak Fitri mendekap Adelia yang tampak sedikit ketakutan. Sementara Vania, hanya terdiam sambil terus menatapku.

“Van, apa kamu serius dengan ucapanmu?” tanya Papa. Wajahnya tampak pias, dalam ketidak percayaan.

“Vania … gak mau bercerai, dari Bang Dani,” ucap wanita di depanku lirih. Aku meyakinkan diri kalau barusan, tidak salah mendengar ucapannya.

“Vania, sadar, Sayang! Kamu apa-apaan, sih? Bukannya ini adalah sesuatu yang sudah lama kita idam-idamkan!” Mama mengguncang tubuh Vania, seolah-olah ingin membangunkannya dari mimpi.

“Ma, biarkan Vania berpikir dan berbicara sendiri. Jangan terus mendiktenya!” sergah Papa. Ia terlihat kesal. Mama mendelik tak suka.

Vania menunduk. Tangannya mengusa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status