Share

Gangguan Jiwa

"Kamu ngapain senyum-senyum, sambil megang handphone ibu?" ucap Ibu sambil menepuk pundakku.

Aku tentu saja kaget, karena sedang asyik memblokir si gadis pelakor itu. Tadi, aku memang menelepon Lisa di samping tokonya ibu.

"Dih...ibu ngagetin aja sih, hehehe. Ini loh, aku kan kepo, ingin tahu siapa sih pacar ibu," ucapku sambil tersenyum.

Memang aku tak ingin ibu tahu, bahwasanya saat ini, nomor Lisa telah kublokir. Biarlah, mulai sekarang sebisa mungkin semua akan kuatasi sendiri, tanpa menceritakan pada Ibu. Kasihan, beliau juga usianya sudah tak muda lagi, dan aku tak ingin menambah beban pikirannya.

"Ngawur kamu itu, pacar apaan sih, Nit-Nita. Ada-ada saja!" ucap Ibu sembari mencubit kecil perutku.

"Awww...sakit! Ya siapa tahu sih, kan ibu sudah lama sendiri, apa nggak pingin gitu, Bu menikah lagi?" tanyaku menggodanya.

"Ya nggak lah, Nit. Buat apa nikah lagi, lebih baik hidup sendiri, sambil nunggu kamu beri ibu cucu," ucap Ibu sambil duduk di sampingku.

Di samping tokonya ibu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status