Share

Konflik Baru

OK, fine!

Lupakanlah Naufal dengan segala usaha kerasnya untuk terus mendekati aku. Halo, dia harus tahu kalau aku bukan tipe wanita yang mudah berpaling. Tidak juga mudah silau terhadap melimpah ruahnya materi. Lagi pula, Mas Arfen dan aku masih berstatus suami isteri, kok. Bisa-bisanya dia berusaha sampai segencar itu? Memangnya lupa, siapakah Mirah Delima? Tidak mudah untuk mencintai!

"Ya, Mbak, ya!" kataku sebelum akhirnya mengakhiri panggilan tanpa permisi.

Mbak Sri memberi tahu kalau Harum dan Papa sudah berangkat dari rumah mereka. Artinya aku harus segera pulang.

"Maaf ya, Mbak Hasya, saya harus segera pulang."

Mbak Hasya masih di ruang kerjaku waktu Mbak Sri menelepon. Sisi keberuntungannya adalah kami sudah selesai membuat resolusi. Tinggal mengetik saja nanti malam atau besok pagi, kalau Tulip - Olive sudah tidur atau anteng disambi.

"Baik, Bu Mirah, silahkan. Hati-hati di jalan."

"Oke, Mbak Hasya. Oh ya, semua masuk kan, hari ini?"

Mbak Hasya mengangguk dengan wajah sum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status