Share

Misterius

Benar, Mama kembali datang ke rumah keesokan harinya tanpa satu kotak kecil paket pun di tangannya. Bahkan, makan pagi atau camilan untuk Tulip - Olive pun tidak. Bukan berharap, tetapi semakin aneh saja rasanya. Baru kali ini Mama datang dengan tangan kosong dan mungkin kenyataan itulah yang membuatnya terlihat kikuk. Anyway, percuma saja aku tinggal di Rumah Cinta kalau setiap hari Mama datang.

"Lho, Mirah, kamu belum berangkat ke butik?" selain aneh, Mama juga terlihat kecewa. Satu-satunya hal yang meyakinkan hatiku bahwa benar, Mama menyembunyikan udang di balik batu. "Sudah jam sepuluh ini, kan? Berarti Hasya yang mimpin briving?"

Sudah tiga hari ini aku kembali terjun ke butik. Terpaksa, supaya Mama tidak terus-menerus mendesak dengan kata-kata yang terkadang sentimentil.

"Mirah kamu ke butik, lah. Biar jangan diam saja di rumah. Tulip sama Olive kan, sudah ada Suster Maryati?"

"Mirah, kamu tahu kan, Mama sudah nggak mampu lagi? Oh, andai saja Mama masih sekuat dulu, Mama ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status