Share

Rapat Keluarga

Setelah menunggu selama hampir lima belas menit, akhirnya Mas Arfen dan Mourin datang juga. Kemarin sore kami sudah membuat janji untuk makan malam bersama di sini, Kafe Monggo Dahar. Tujuan utama sih, rapat keluarga, menindaklanjuti aksi teror boneka bayi Mourin yang sempat menggemparkan Rumah Cinta.

Ya, bagaimana, ya?

Mustahil aku membiarkan hidupku dibanjiri aksi teror Mourin. Jadi, aku berbicara dari hati ke hati dan sangat hati-hati dengan Mas Arfen tentang masalah itu, siang harinya. Mumpung masih ada jatah waktu Mas Arfen di Rumah Cinta. Lebih enak lah, komunikasinya.

"Hai, Sayang!" Mas Arfen langsung menghampiri, mengulurkan tangan, menyalami. Seperti biasa, aku mengecup punggung tangannya sebagai sebagai simbol bakti. Sementara itu, Mas Arfen juga mengecup kepalaku dengan penuh kelembutan dan kehangatan. "Rajin banget kamu datangnya, Sayang?"

"Iya dong, Mas. Ini kan, kepentingan keluarga kita?"

"Ah, iya, betul banget!"

Aku diam, tak menanggapi lagi. Bukan lantaran Mourin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status