Share

Terbaik

Kami masih di supermarket sewaktu Mama menelepon minta ditemani minum teh. Sudah ada Mourin sih, tetapi nggak sreg, katanya. Terus terang inilah yang kadang-kadang aku pusingkan. Bukan berarti tidak senang hati menemani Mama atau bagaimana, lho. Ya, aku kan, harus mengurus rumah dan anak-anak juga? Bingung deh, dengan Mama!

"Maaf, Mama, ini Mirah baru belanja kebutuhan bulanan di supermarket. Sebentar lagi pulang." aku memilih untuk berterus terang. Semenjak Mas Arfen menikah dengan Mourin satu bulan yang lalu, aku membuat resolusi menjadi menantu. Sedikit lucu sih, sebenarnya tetapi harus. Agar apa? Bisa tersenyum manis terus untuk orang-orang terdekat yang aki sayangi. "Mama mau dibelikan apa, Ma?"

"Oh, iya?" Mama terdengar senang lagi di sini. "Mau dong, Mirah, Mama dibelikan bakpia kukus isi kacang ijo, kacang merah sama keju. Emh, terus kalau kamu nggak repot banget, sekalian belikan Mama serabi, ya?"

Waduh, semangat sekali Mama, manja sekali dengan menantu yang tak diharapkan i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status