Share

Spesial Untuk Mama

Mas Arfen bersikukuh mengajak aku ke rumah Harum tetapi Mama tidak membolehkan. Sesuai dengan rencana awal, Beliau minta ditemani minum teh. Lagi pula, aku memang tidak bisa membantu apa-apa kan nanti, di sana? Jangankan membantu Harum melahirkan, membayangkan dia menjerit-jerit kesakitan saja sudah ill feel berat. Ya ampun, mentalku kan terbangun untuk menjadi guru PAUD bukan bidan!

"Sudah, Arfen, berangkat sana sama Mourin!" ujar Mama tegas, penuh wibawa. "Mirah biar di sini sama Mama. Mama juga sudah kangen banget sama Tulip - Olive, pingin main bareng mereka."

Di sini aku hanya bisa diam. Memandang Mama dan Mas Arfen bergantian, mencoba untuk memahami maksud mereka. Mungkin Mas Arfen ingin menunjukkan kepada Harum dan Mourin, bahwa aku tetap bersetia menjadi isterinya? Ya, walaupun aku tak sekuat itu, sih. Kalau Mama, dia sudah wanti-wanti tadi, supaya aku menemani Beliau minum teh. Itulah mengapa, minta dibelikan bakpia dan serabi, makanan favoritnya.

"Mas, aku di sini saja ya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status