Share

Pertengkaran Super

Mama belum pulang, kata Mbak Sri. Jadi, aku menunggu di teras sambil chatting dengan Mbak Hasya. 4 Little Stars juga. Aku jelas membutuhkan mereka di saat-saat genting seperti ini. Ya Tuhan! Sadarkah Mama bahwa apa yang Beliau lakukan ini sangat berbahaya? Dokter Nafsin. Wah, Mama pasti tidak tahu kalau orang ini punya mimpi yang sangat besar terhadap Mas Arfen dan aku. Apakah itu? Menghancurkan rumah tangga kami.

"Sabar, Non Mirah, sabar!" Mbak Sri menepuk-nepuk sayang pundakku setelah meletakkan satu cangkir lemon tea untukku di meja. "Bicarakan semuanya baik-baik, ya, jangan ribut?"

Sebagai sopan santun aku mengangguk, mengulas senyum tipis.

"Palingan sebentar lagi Ibu pulang, Non Mirah."

"Ya, Mbak. Tapi sebenarnya Mirah tuh bingung lho, Mbak. Sedih, prihatin juga. Kok bisa, Mama bersikap sejahat ini sama Mirah? Muak, Mbak, muak. Dari dulu, itu-itu saja masalahnya. Ya, kalau memang nggak mau ngasih butik itu ke Mirah, Mirah juga nggak apa-apa, kok. Nggak dikasih apa-apa juga, ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status