Share

38. SATU KAMAR BERSAMA FADLI DAN REGI

Awan hitam pekat menggantung di langit, memancarkan cahaya petir dengan suara guntur yang menggelegar.

Tetes demi tetes air yang berjatuhan dari langit semakin lama semakin banyak.

Tazkia dan Fadli yang saat itu masih mengobrol di teras akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam rumah karena mulai terciprat buih hujan yang menderas.

Kebetulan, Dina baru saja menggoreng pisang yang akhirnya dia suguhkan pada Fadli di ruang tamu.

"Aduh, Mira bawa payung nggak ya tadi? Jam segini biasanya dia sudah di jalan pulang," ujar Dina seraya menengok ke arah luar melalui jendela. Raut rentanya menunjukkan rasa khawatir.

"Paling Mba Mira naik taksi, Bu." Sahut Tazkia yang sedang mencemil pisang goreng. "Ayo di makan, Fad. Pisang goreng buatan ibu itu, adalah pisang goreng terenak yang pernah aku coba seumur hidup," tambah Tazkia seraya melirik ke arah Dina yang hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

"Iya, dulu Kia ini paling girang kalau Ibu bekelin pisang goreng ke sekolah," balas Dina bercer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Djoko
oke kisahnya, meski...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status