Share

Negosiasi Perceraian II

Amora menarik nafas dalam-dalam. Benar juga, dia lupa kalau suaminya ini tidak peduli. Anak?

Lebih seperti beban bagi Rehan. Alasan mereka menikah juga karena tidak ingin nama baik keluarga Dwipangga tercoret. Kalau anak ini telah tiada, bukankah sama saja dengan membebaskan diri dari beban?

"Tunjangan," ujar Amora pada akhirnya.

"Ah, jadi ini soal uang?" Rehan terkekeh geli.

Tangannya bersedekap dan punggung bersandar pada kepala sofa.

"Benar juga. Memangnya ada orang yang nggak tertarik sama uang? Bukankah ini kesempatan bagimu untuk memerasku?"

Amora sudah menduga kalau Rehan akan berpikiran seperti itu.

"Terserah apa katamu." Sejak awal, nilai dirinya di mata lelaki itu hanyalah tentang materi. Begitu juga dengan pandangan keluarga Rehan terhadapnya.

"Kenapa nggak bilang sejak awal, hah? Kalau kamu mau hartaku, aku akan memberikan lebih besar dari yang kamu mau." Dia memajukan tubuhnya, kemudian berbisik, "Asalkan kamu menghilang dari kehidupanku." Lalu, berlanjut dengan suara din
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status