Share

Perkelahian

Saat air mata Amora menetes detik berikutnya Giandra menarik tubuh wanita itu ke dalam dekapannya. Dia mengusap punggung mungil Amora dengan penuh perhatian. "Maaf," katanya dengan lirih.

"Aku benci padamu karena kamu adalah keluarga mereka!"

"Maaf."

"Selamanya Aku tidak akan memaafkan mereka yang menghinaku!"

"Maaf."

Amora tidak lagi mengatakan apapun dan sekarang hanya tinggal Isak tangisnya yang menderu.

"Aku berjanji kepadamu untuk membalaskan setiap amarah dan luka yang ada di dadamu. Semua penghinaan ini, semua cacian dan apa yang membuat kamu menderita sampai sekarang, aku akan membantumu untuk membalaskannya." Giandra berkata dengan sungguh-sungguh, tatapannya yang dingin dan penuh intimidasi itu adalah bentuk keseriusannya.

"Tapi mereka adalah keluargamu."

"Sudah kubilang, aku hanya menyandang nama belakang mereka saja. Kamu tahu sendiri kalau aku sudah lama hidup dengan berpikir bahwa aku hanyalah satu-satunya Dwipangga yang tersisa di dunia ini."

Bab 64

Pertarungan Emosi

Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status