Share

Peringatan Giandra

Amora mengangkat tangan menampar wajah Rehan. Dia menunjuk wajahnya dengan marah.

Raut wajah Rehan sangat muram memelototinya, sangat marah di tampar oleh wanita itu.

“Aku sudah cukup bersabar denganmu. Kamu memang nggak pernah menghargai aku baik dulu sebagai istri kamu. sekarang pun kamu masih merendahkan aku. Aku bukan Amora yang dulu sangat mencintaimu sampai-sampai begitu bodoh membiarkanmu merendahkan aku.” Amora menjeda kalimatanya sambil menatap Rehan tajam.

“Aku nggak akan membiarkan kamu merendahkan aku lagi. Jika kamu merendahkan aku lagi, kamu tidak berakhir dengan tamparan saja,” ujarnya dingin lalu kemudian menyeringai.

“Hormati aku sebagai kakak iparmu, jika kamu terus berulah urusan perniakahan kami, hati-hati aku bisa membuat Giandra mengambil kembali haknya sebagai pewaris utama Dwipangga. Menjadi pewaris Dwipangga adalah yang selalu kamu perjuangkan, bukan?” Amora tersenyum menyeringai sebelum mendorong dada Rehan kasar dan meninggalkannya sendirian di situ.

Rehan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status