Share

Frustasi Rehan

Di saat makan malam, akhirnya Giandra mengajak Amora keluar padahal wanita itu malah asyik berkutat dengan buku kedokterannya. Ini juga yang membuatnya jatuh cinta kepada istrinya itu. Keuletan dan kegigihannya menjadi daya tarik tersendiri sehingga ia tidak mampu menolak ketika cinta datang.

Sayangnya, di ruang makan, meja makannya terasa sangat dingin. Selain karena ayahnya tidak ada, ketiga orang lainnya malah saling diam dan seolah tak ingin ada percakapan di sana.

“Kenapa sepi sekali di sini? Apa kalian sakit gigi semua?” ledek Amora yang langsung duduk setelah ditarikkan kursinya oleh sang suami. Giandra sendiri acuh tak acuh melihat pemandangan di depannya.

“Tak perlu ikut campur urusan kami. Makan saja dan jangan lupa kalau malam ini giliranmu cuci piring.” Sofia menatap Amora dengan kesal.

“Baiklah. Lagi pula, tak ada yang seru bicara saat sedang makan begini.”

Lalu, keadaan terlalu hening. Hanya ada suara sendok dan garpu yang berdenting memecah keheningan. Amora mulai jenga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status