Share

Penjilat

Tepuk tangan riuh masih terdengar. Aku turun, membawa banyak mata kembali melihatku. Di ujung panggung, mas Fandi sudah berdiri dengan senyum mengembang.

"Sri, Kamu pewaris pabrik ini?" dia bertanya, sikap penjilat nya kembali terlihat. Aku hanya meliriknya tanpa berkomentar.

"Sri, mas mau bicara dulu." Ucapnya membuat aku menghentikan langkah.

Aku berbalik menatapnya. Dia masih diam menunggu reaksiku. "Kutatap wajahnya dengan tajam. " Aku mungkin istrimu, tapi disini kau bekerja untukku. Paham!" Ucapku berbisik di telinga nya.

Kutinggalkan dia terpaku menatapku. Sementara Kila masih belum sadarkan diri. Tak lama, para wanita istri meneger itu berkerumun mendekati ku.

"Bu Meili, maafkan kami tak menyadari keberadaan Ibu." Ucap wanita berambut pirang. Padahal seingatku, dia paling sadis menjawabku tadi.

Aku hanya tersenyum dan meminta pengawal membawa mereka menjauh. Sombong? Jelas ! Itu yang akan aku lakukan. Untuk apa bersikap manis pada mereka yang baik hanya untuk alasan terten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Riwu Yohanes
mantap jangan membiarkkan orang lain merendahkan martabat manusia lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status