Share

Mari kita bercerai!

"Apakah anda Ayah kandung mas Fandi?" Kalimat itu terlontar begitu saja dari mulutku.

Bapak tua itu melihatku dengan lekat. "Dari mana kamu tau soal Fandi? Sampean kenal Fandi?".

Aku mengangguk. "Dia suami saya."

Hening, semakin lekat Bapak itu menatapku. Perlahan dia mendekat, menyentuh pipiku dengan tangannya yang berkerut. Aku bisa melihat manik matanya berkaca, sepertinya dia menahan haru teramat dalam. Bulir bening turun melewati pipi, dia menangis tergugu.

"Ya Allah... Ya Allah... Kamu menantumu?"

Aku ikut meneteskan air mata, dia menyebutku menantu. Andai dia tau, tak tersisa lagi rasa ini untuk anaknya.

"Ini cucu Bapak, anak mas Fandi!"

Aku membawa Lala mendekat, Bapak langsung memeluk tubuh mungil itu dengan erat. "Aku ndue putu. Masyaallah, sampean putuku ndok?" ( Aku punya cucu. masyaallah, kamu cucuku ndok?)

Lala melihatku penuh tanya. Aku tersenyum dan mengusap rambutnya. " Ini kakung, Bapaknya Ayah."

"Betul Bapaknya Ayan?" Dengan polos dia bertanya. Dan Bapak langsung me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
liza sarah
lumayan bagus.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status