Share

Rencana Jahat Fandi

"Cerai? Dia minta cerai? Luar biasa sekali!" Fandi berdiri dengan gusar, dia berjalan ke sana ke mari seperti orang tak waras.

Marah, jengkel dan kesal dengan apa yang baru saja di katakan Sri. Dia mengumpat sendiri dan menendang-nendang kursi besi di taman.

Bagaimana bisa dia akan pergi dari hidupku, sementara sudah begitu banyak kekacauannyang dia buat. Tidak, aku tak bisa melepasnya! Tapi bagaimana aku bisa melawannya?

Terpikir dalam benaknya, mungkin fia barus meminta bantuan. Fandi mengambil ponsel di saku celananya dan mencari sebuah nomor.

"Halo mas, bisa jemput aku mas?"

Fandi menghubungi Robi, sebab hanya dia yang terlintas bisa membantuknya saat ini.

"Cari saja orang lain, aku sedang sibuk!" Suara Robin terdengar tak bersahabat.

Sibuk dia bilang? Dia tak bisa membantuku? Fandi bertanya dalam hati.

"Sibuk apa? Aku di Balekambang sendiri mas, aku hanya minta tolong jemput aku mas, masa begitu saja gak bisa?"

"Gak bisa, aku sedang sibuk mengurus hidupku sendiri!"

"Mas pikir ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status