Share

Kenyataan

"Jika kamu begitu marahnya pada Bapak kandungmu sendiri atas perpisahan yang kalian alami, coba tanyakan lagi pada ibu apa yang sebenarnya terjadi!" Suaraku meninggi.

Fani menatapku tak suka. "Tau apa kamu soal keluargaku mbak? Ibuku yang berjuang sendiri membesarkan kami. Sementara Bapak, ibu bilang Bapak pergi dengan wanita lain!"

"Gak pernah ada wanita lain dalam hidup Bapak nduk!" Bapak mertua masih berusaha menjawab, meski raganya tak lagi sekuat Fani, dia masih berusaha mengatakan yang sesungguhnya.

"Jangan berbohong! Aku tak kenal padamu!" Fani tersenyum sinis. "Bapakku sudah mati, kami punya makamnya, kenapa kau mengaku jadi dia!" Fani menunjuk Bapak tanpa ada rasa hormat lalu berlari turun ke lantai bawah.

Aku membawa Bapak duduk di sofa, mengusap punggungnya perlahan dsn memenangkannya yang kini tergugu dalam tangis.

"Bapak harus memakluminya, Fani masih terkejut dan mungkin belum bisa menerima apa yang sebenarnya terjadi."

Lelaki itu menganggukkan kepala. Yang terpenting b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status