Share

39

"Kita harus kuat." Satria meminta pada istrinya untuk bisa lebih kuat menghadapi kenyatan.

"Aku mungkin bisa kuat, tapi saat menjalani semuanya, kenapa terasa begitu berat,napakah aku bisa menjalaninya?" Air mata Sri menetes, sesak mengingat kembali bagaimana Lala pelan-pelan mulai melupakan banyak hal kecil.

"Ya, aku tau sayang, semua akan terasa berat, tapi kita tetap harus bisa menjalaninya." Satria mengusap lembut wajah cantik istrinya, mereka duduk berdua, bersandar pada sofa di sudut kamar tempat lala di rawat.

"Hari ini mungkin hanya nama buah yang ia lupakan, tapi esok, lusa, atau entah kapan mungkin Lala tak akan ingat lagi namanya, bahkan kita." Ucap Sri dengan air mata berderai, tak bisa dirinya membayangkan bila keadaan menjadi berat saat Lala mulai tak ingat siapapun.

Satria memeluk Sri dengan erat ia pun tak mampu membayangkan bagaimana jika itu terjadi, namun saat ini baginya melihat Lala hidup jauh lebih melegakan di banding harus kehilangan.

****

Hari ini tuan Lee ban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status