Share

17. Kapan Punya Anak?

Aeris berusaha melepas tangannya dari genggaman Leon.

"Kita harus kelihatan mesra di depan keluarga. Apa Tante lupa?"

"Oh, iya. Aku lupa." Aeris sontak mengamit lengan Leon dengan mesra. Mereka berjalan bersama memasuki gereja seperti sepasang suami istri yang bahagia.

"Bagaiamana kabarmu, Sayang? Ibu kangen banget sama kamu." Hana memeluk Aeris dengan erat lalu mengecup kedua pipi gadis itu dengan penuh sayang.

Aeris memutar bola mata malas mendengar ucapan sang ibu. "Ibu lebay banget, deh, perasaan tiga hari yang lalu Ibu baru ketemu sama Aeris."

Hana terkekeh mendengar jawaban putri bungsunya. "Bagaimana? Apa sudah membuahkan hasil?"

"Maksud, Ibu?" tanya Aeris tidak mengerti.

"Cucu," jawab Hana sambil menunjuk perut Aeris.

Aeris mengusap wajah kasar. Hana selalu saja menyinggung soal cucu jika mereka bertemu. "Belum."

"Kok, belum? Kamu nggak ngikutin saran yang Ibu kasih?"

"Sudah." Dalam hati Aeris meminta maaf karena membohongi Hana lagi.

"Kenapa sampai sekarang kamu belum hamil?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Aeris Park
lelah Kak, maaf typo
goodnovel comment avatar
Mul yana
melah apa lelah ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status