Share

23. Panah Asmara

Aeris terus berbalik mencari posisi tidur yang nyaman. Gadis itu tidak bisa tidur padahal sekarang sudah lewat tengah malam. Helaan napas panjang berulang kali lolos dari bibirnya karena wajah Leon terus saja melintas di pikirannya setiap kali dia mencoba untuk memejamkan mata.

"Ya Tuhan, aku kenapa?" desah Aeris sambil mengacak-acak rambutnya hingga berantakan lalu melirik jam yang menempel di dinding kamar. Pukul dua dini hari tapi kedua matanya sulit sekali untuk dipejamkan. Entah sihir apa yang Leon miliki hingga bisa membuatnya tidak bisa tidur malam ini.

Aeris mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja samping tempat tidur karena ingin menelepon Anne.

"Halo, Ai," ucap Anne di seberang sana. Suara wanita itu terdengar serak karea Aeris meneleponnya saat tidur.

"Kamu lagi ngapain, Ne?"

Anne berdecak kesal mendengar pertanyaan Aeris barusan. "Menurutmu apa yang dilakukan orang di jam dua pagi?"

Aeris malah terkekeh. "Ngeronda mungkin?"

Anne memutar bola mata malas. "Ya, betul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status