Share

112. Harapan di Tengah Ujian

Aeris meringis sambil memegangi perut bagian bawahnya yang terasa sangat sakit. Cairan anyir berwarna merah kental keluar dari tubuh bagian bawahnya, menggenang mengotori lantai. Aeris ingin memanggil Leon agar berhenti memarahi Alea, tapi perut bagian bawahnya semakin terasa sakit. Aeris takut terjadi sesuatu yang buruk pada kedua kacang kecilnya.

'Tuhan, selamatkan bayiku.'

Leon begitu terkejut melihat darah yang merembes di kaki Aeris. Wajah Aeris terlihat sangat pucat, keringat dingin pun keluar membasahi tubuhnya.

"Bangsat! Aku bersumpah akan membunuhmu jika terjadi sesuatu pada Aeris dan calon buah hati kami, Alea!" Leon mendorong Alea dengan cukup keras hingga mundur beberapa langkah.

Wajah Alea pun tidak kalah pucat.

Buah hati kami? Apa Aeris sedang hamil? Anak Leon?

"Bertahanlah, Sayang. Aku akan membawamu ke rumah sakit." Leon meletakkan kedua tangannya di antara punggung dan lutut Aeris.

"Erngh ...." Aeris kembali merintih. "Le-Leon, sakit."

"Bertahanlah, Sayang ...." Air m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status