Share

92. Masuk Lambe Julid (Bagian C)

92. Masuk Lambe Julid (Bagian C)

Ibu terlihat berpikir, lalu menghembuskan napas panjang. Hal itu malah membuatku semakin takut saja, aku takut Ibu marah dan jadi berbalik menyalahkan tindakanku yang gegabah.

"Nggak papa, Key!" Hanya itu yang keluar dari bibir Ibu, tapi tetap saja belum bisa membuatku merasa lega.

"Apa yang kamu lakukan itu sudah benar, kamu berhak untuk melakukannya, dan dia memang pantas untuk mendapatkannya," ujar Ibu seraya mengedikkan bahu.

Kini, malah gantian aku yang melongo, hampir tak percaya dengan tanggapan yang diberikan oleh Ibu.

"Maksud Ibu? Jadi, Ibu nggak marah sama Keysa?" tanyaku tak yakin. Bahkan, aku sampai beberapa kali mengerjapkan mata.

"Iya, nggak papa. Itu bahkan belum seberapa. Perempuan itu harus tegas, diam bukan berarti lemah. Dan ndak selamanya diam itu akan dinilai sebagai emas. Sudah ndak zamannya. Ndak usah merasa bersalah. Itu sudah bagus, cukup untuk pembukaan, setidaknya dia tahu bahwa kamu sudah berusaha untuk memperingatkan dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status