Share

terlalu peka

Reanna menatap pantulan wajahnya pada kaca meja rias di depannya. Gadis itu terlihat begitu menyedihkan. Kantung matanya terlihat begitu gelap, matanya pun bengkak. Ya, ia menangis semalaman setelah pulang dari kafe tadi malam. Lagi-lagi ia gagal untuk tidak menangisi lelaki itu, sesuai janjinya pada dirinya sendiri.

Bertemunya ia dengan Kalandra seakan membuka kembali luka lama. Semua kenangan indahnya bersama pria itu terus berputar di kepala, dan berakhir dengan ingatan buruknya tentang pengkhianatan, dan tentang kehamilan Olive.

Ia kembali memperhatikan wajahnya sekali lagi, kemudian mengoleskan concealer pada bawah matanya, berusaha menutupi jejak kesedihannya.

Namun, suara dentingan bel rumahnya yang tiba-tiba berbunyi membuat Reanna tersentak. Tidak biasanya. Ia memang jarang menerima tamu, apalagi di pagi buta seperti ini.

Ia segera menaruh wadah kosmetiknya di atas meja, kemudian bangkit dan melangkah menuju pintu depan, melihat siapa yang datang ke kediamannya sepagi ini.

Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status