Share

you're not alone

Kelopak mata cantik itu bergerak-gerak, dengan perlahan menampakkan sedikit iris mata indah milik gadis yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit yang serba putih itu. Sebelum kelompoknya terbuka sempurna, kening pucat itu mengernyit. Sinar dari cahaya lampu kamar itu menyilaukan matanya. Bibir tipis itu melenguh pelan.

"Ngghhhhh ...."

Melihat gadis di hadapannya siuman, pria yang sedari tadi menungguinya menegakkan posisi duduknya. Wajah tampannya sedikit mendekat pada wajah pucat Reanna, meneliti setiap ekspresi wajah ayu nan pucat itu.

"Kamu sudah sadar, Rea." Ia menghela napas lega, setelah beberapa jam lalu sempat merasa begitu khawatir dengan keadaan gadis di hadapannya. Bahkan ia sampai membatalkan janji temunya yang tersisa untuk hari ini. Ia tidak tega meninggalkan gadis yang selama ini begitu berjasa membantunya menjaga Kia sendirian, karena ia tahu Reanna hanya tinggal seorang diri di ibu kota ini.

Sementara Tisha, gadis pirang itu sedang sangat sibuk hari ini, floristnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status