Share

peduli

Malam semakin kelam ketika kedua pasang kaki itu melangkah keluar dari restoran tempat makan malam mereka berdua. Mereka berjalan beriringan dalam diam menelusuri trotoar di depan toko-toko yang berderet rapi bersama para pejalan kaki lain, hendak menuju ke parkiran.

Suasana canggung masih mendominasi keduanya. Apalagi ketika gadis manis itu mengingat kejadian memalukan yang ia lakukan pada saat di dalam tempat makan tadi. Andai bisa, ia ingin menghilang saja sekarang.

Entahlah, ia tak lagi bisa mengontrol emosinya ketika dokter tampan itu menawarkan bahu untuknya menangis, hingga ia berakhir tersedu dan meraung dalam dekapannya. Hangat dan nyaman melingkupi tubuhnya kala itu.

'Dekapan ya?' Reanna berucap dalam hati.

Ia menggelengkan kepalanya ketika memori itu muncul pada kepala cantiknya. Tentu saja dengan pipinya yang merona.

Makan malamnya memang kacau, mungkin juga bersama dengan keadaan hatinya. Tapi ia bersyukur karena ada dr. Adams di sampingnya. Setidaknya ada satu orang yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status