Share

luluh

Raut ceria menghiasi kedua wajah mereka. Setelah merasa cukup memeras keringat dengan berlari pagi, Reanna dan Kia segera pulang ke rumah. Cacing-cacing di dalam perut keduanya seakan telah berdemo meminta makan.

"Kami pulang ...." sembari menggendong Kia yang tampak kelelahan, Reanna membuka pintu rumahnya seraya mengucapkan salam.

"Keluyuran terus, ayo sarapan!" ketika langkah kaki Reanna sudah menjejak area ruang makan, Sang ayah menegur. Pria baya itu sudah duduk manis di salah satu kursi.

Di atas meja makan sudah tertata rapi beberapa masakan sederhana; ada nasi yang masih mengepulkan asap, pula semangkuk besar sup ayam. Ah, tak lupa pula dengan sepiring tempe goreng yang tampak gurih dan renyah telah terhidang. Reanna menatap semua itu dengan kening mengernyit.

"Sarapan sudah siap? Siapa yang memasak, Ayah?" tanyanya setelah mendudukkan Kia di salah satu kursi.

"Kakakmu dan calon suamimu yang memasak bersama tadi."

"Benarkah?" atas jawaban Sang ayah, kernyitan di kening Reanna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status