Bab 20 19082022 Sri pura-pura tak mendengar teriakan Ajeng. Dia mempercepat langkahnya dan tertawa dalam hati. “Mampus kamu!” “Ibu tolongin saya,” teriak Ajeng berulang kali. Perempuan itu jengkel luar biasa, ibu mertuanya mengabaikan teriakannya. Sri membalikkan badan. “Gak usah teriak-teriak dan membohongi Ibu kamu kena gigit ular deh. Itu gak lucu sama sekali.” Ia mengatakannya dengan nada bengis. “Siapa yang bohong! Lihat nih, betis saya luka.” Ajeng mengangkat celana kulotnya. Kemudian Sri berteriak memanggil Wahyu dan Bambang. “Wahyu! Bambang, cepat kemari, Ajeng digigit ular!” Setelah itu Ajeng dibawa ke rumah sakit. Sri ikut menemani Wahyu. Kejadian tentang Wirda yang melihat pocong serta Ajeng yang digigit ular, menjadi buah bibir orang-orang kampung. Mereka semakin mempercayai ada mahluk menyeramkan yang menghuni gudang beras. Mahluk-mahluk ghoib itu marah ketika Wirda dan Ajeng ingin mengusiknya. Selepas itu tak ada orang yang berani mendekat. Cerita-cerita hantu
Bab 2118082022Amina mengambil pemberian Sri, Dia menunduk saat perempuan tua itu menatapnya lama. “Jagalah dirimu dan Ayang baik-baik.” Sri memegang jemari Amina. Kemudian ia memanggil Ayang.“Ayang, Nenek pergi dulu ya. Jangan nakal, kamu harus nurut sama perkataan ibumu.”“Iya Nek.” Ayang mencium tangan Sri.Amina memandang punggung Sri bersama desiran aneh yang menjalar di hati. Sikap wanita tua itu agak lain. Dia sepertinya enggan meninggalkan dirinya dan Ayang, lalu tiba-tiba menasehati dan meminta maaf kepadanya tanpa sebab. Padahal sebelumnya ia irit bicara dan cepat-cepat pergi.Mendadak hatinya keruh tanpa sebab. Selama ini kehadiran Sri, sedikit menghibur kerinduaan kepada ibunya.Namun, secara eksplisit Amina tidak dapat menjelaskan seperti apakah hubungannya dengan Sri.“Ada apakah ini.” Amina sibuk menjernihkan kabut dan perasaan tak enak yang menyelimuti dirinya. “Ibu, apa yang Nenek Sri berikan tadi?” Ayang menyentuh lengan Amina yang masih tegak berdiri.“Ibu belum
Bab 22 20082022 Terlambat! Amina tidak bisa menarik kalimatnya. Dalam hati ia merasa bersalah telah melontarkan kalimat bodoh. Karena ia bermaksud ingin tahu apa yang ada di dalam benak Jazuli. Jazuli seketika menghentikan permainannya. Ia menarik resleting celana lalu duduk di tepi kasur. Kemudian menyulut rokok dan menghisapnya dalam-dalam. Matanya terlihat menerawang. Untuk pertama kalinya Amina mengamati gurat-gurat ketegangan yang timbul di permukaan kulit wajah Jazuli. “Aku tak tega membunuh Sri. Dia selama ini menjadi istri dan ibu yang baik.” Jazuli mengusap peluh yang bergerombol di keningnya. Amina mencemooh. “Kalau begitu, temani istrimu. Jangan malah enak-enak di sini.” Jazuli memelototi. “Tumben kamu berani bicara kepadaku seperti itu!” Amina membalas tatapan Jazuli dengan berani. “Aku sudah frustrasi tinggal di sini Om! Tolong lepaskan aku dan Ayang, kirim kami ke tempat jauh. Aku akan tutup mulut.” Perempuan itu tak dapat melanjutkan kata-katanya. Kalimat yang
Bab 2321082022“Maling! Turun kamu!”Eril menoleh. Dilihatnya Gatot, teman kecilnya sedang berupaya menggoyang-goyangkan tangganya. “Eh, Tot gue bukan maling. Gue Eril.” Dia membuka hoodie yang menutupi kepalanya.Gatot yang melihat Eril di atasnya cengengesan. “Sorry Bro, aku tadi curiga. Ngapain kamu di situ?”“Droneku sepertinya jatuh di sekitar sini, aku mau mengambilnya.”“Oh ok. Apa kamu perlu bantuan?” Gatot menawarkan diri.“Eng, kurasa aku bisa sendiri. Asal kamu tidak memindahkan anak tangga itu.” Eril melebarkan senyumnya.“Nggaklah. Hati-hati di situ ada kuntilanak.” Teman Eril itu memperingatkan.“Tenang, nanti aku bawain untuk kamu satu.”“Sialan kamu Ril. Masih saja suka iseng.” Gatot melambaikan tangannya.Eril sudah melompat ke pohon jambu yang berada tepat di dahannya menjorok ke tembok. Dengan leluasa pemuda itu turun ke bawah. Semak semak di situ sangat lebat membuat ia sedikit kewalahan.Eril mulai menyalakan kamera mini dan mulai merekam yang menarik perhatianny
Bab 2422082022Eril menahan napas. Dia bisa mati jika ketahuan Pak Jazuli."Siapa itu yang batuk!" teriak Jazuli sekali lagi."Aku yang batuk," jawab Amina dari dalam. Ia batuk-batuk kecil,.karena tersedak air."Jangan bohong kamu!" Sekelebat rasa cemas menghantui Jazuli.Jazuli tidak percaya. Ia masuk ke dalam dan memeriksa isi gudang. Hasilnya nihil.'Om pikir aku menyembunyikan orang di dalam sini?" tanya Amina sinis."Siapa tahu, aku hanya mau mengeceknya!" Jazuli takut Amina kabur darinya.Kemudian telepon Jazuli berdering. Lelaki itu mengangkatnya. Suaranya menjadi tegang. "Iya, sebentar lagi Bapak sampai di Rumah Sakit.'Jazuli langsung melesat pergi, tanpa mengucap sepatah kata.Eril menunggu dengan gelisah, ia melihat Pak Jazuli sudah lama pergi. Tapi ia belum beranjak dari tempat persembunyiannya."Sebaiknya aku menunggu sampai subuh," Eril bergumam sendiri. Matanya mendongak ke langit yang pekat.Jam di pergelangan tangannya menunjukkan waktu jam 12 malam tepat.Sudah teng
Bab 25 22082022 “Nanti aku jelaskan dalam perjalanan,” jawab Eril setengah memaksa. Gatot melihat ada hal genting yang ditemukan temannya itu. “Apakah kamu menemukan sesuatu yang mengerikan di gudang beras Pak Jazuli?” Ia teringat Eril masuk ke sana kemarin. Semalam diam-diam ia datang dan melihat tangga milik Eril masih berada di luar. Sebenarnya, jika Eril tidak keluar, Gatot sudah berencana akan mencari Eril. Eril menggangguk. “Iya! Cepatlah, gue tidak mau membuat kehebohan pagi-pagi di rumahmu.” “Oke! Sebentar aku mandi dulu!” jawab Gatot ikut tegang. “Gak usah, pake itu aja!” “Gila kau! Masak kamu tega membiarkanku ke kantor polisi dengan sarung kumal dan wajah kucel begini!” “Gue fine-fine aja sih.” Eril mengedipkan matanya. Gatot tertawa terkekeh. “Dasar tengil!” Ia cepat-cepat membasuh muka dan berganti pakaian. 5 menit kemudian, dia menemui Eril yang sedang sibuk mlihat file rekaman videonya semalam. “Aku sudah selesai. Ayo!” Gatot mengeluarkan motor dan menghidup
Bab 26 23082022 “Apa salah Bapak saya Pak? Kenapa dia diborgol? Dia bukan orang jahat!” Wahyu terlihat marah sekali kepada Ipda Hariadi. Wahyu mulai tadi kebingungan mencari-cari bapaknya. Bapaknya menghilang dari rumah sedangkan jenazah ibunya hendak disholatkan, sebelum diberangkatkan ke kuburan. Lelaki itu takut, Jazuli-bapaknya terlalu sedih dan melakukan hal bodoh akibat kematian ibunya. Namun, Wahyu justru menemukan bapaknya diborgol seperti seorang penjahat. “Apa salah bapak saya Pak?” tanya Wahyu sekali lagi. Sementara Jazuli menunduk tidak berani menatap wajah anak lelakinya. “Bapak Anda telah melakukan kejahatan yang dia sembunyikan selama bertahun-tahun, Pak Wahyu. Dia telah menyekap seorang wanita dan anak perempuan di dalam gudang beras ini. Kami sudah memiliki bukti-bukti valid,” ungkap Ipda Hariadi. “Bapak jangan mengada-ada. Bapak saya seorang tokoh di desa ini. Dia orang terpandang dan menjadi panutan orang-orang. Mana mungkin dia akan melakukan tindakan krim
Bab 27 24082022 Amina dan Ayang kelelahan dengan serangkain pemeriksaan serta tes kesehatan di kantor polisi dan rumah sakit. Ayang malah rewel, dia sama sekali tak mau jauh dari ibunya. "Ibu, Ayang mau nyonyok." Mata gadis itu berkaca-kaca. Tangannya memegangi rok Amina yang sedang menjalani pemeriksaan kejiwaan. Dokter Kartika, psikiater yang menangani Amina dan Ayang mengernyitkan keningnya. "Ayang minta apa?" Ayang menunjuk payudara Amina. Amina lalu menyusui anaknya. Ayang langsung diam. Tangan anak itu memainkan ujung telinganya. "Kamu masih menyusui Ayang?" Dokter Kartika terkejut dengan kelakuan Amina. Baru kali ini dia melihat anak usia 5 tahun yang masih menyusu pada ibunya. Sedangkan kakaknya menyapih keponakannya sebelum berusia 2 tahun. "Ia, ini untuk menenangkannya, lagipula dia jarang sakit.” Amina membelai rambut anaknya. "Apakah air susumu masih keluar?" "Aku tidak tahu, Dok." "Sebaiknya, kamu pelan-pelan menghentikan menyusui Ayang. Anakmu sudah besar.”