Share

Bab 81

Bab 81

Amina memandang wajahnya di cermin. Meskipun make up tebal menutupi wajahnya, tetapi tak bisa menutupi sisa – sisa kelelahan yang tergambar jelas di matanya.

Setibanya di Jakarta, Amina hanya tidur beberapa jam. Itupun tidak pulas. Ia masih sering terjaga dan teringat dengan Bapak dan ibunya yang belum diketemukan. “Di mana dirimu Ibu?” katanya lirih.

"Hey, apakah sudah siap?" sapa Eril manis. Lelaki itu berdiri di depan pintu kamarnya. Dengan memakai celana jeans dan kemeja putih, pria itu tampak menawan.

"Mmm... sudah." Amina tersenyum lalu mengambil tas di atas meja. "Apa kamu bertemu Ayang, dari tadi ia belum ke sini."

“Iya. Dia masih makan ice cream bersama Bik Susi di teras." Eril terus memandang Amina dengan mata rindu.

"Apakah mau berangkat sekarang?" tanya Amina, membuyarkan pandangan Eril. Dia melenggangkan kakinya keluar kamar.

Mata Eril dibuat takjub oleh cara Amina berjalan. Perempuan itu berjalan gemulai. Terusan selutut berwarna pink muda dengan rempel detail yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status