Share

Bab 83

Bab 83

Amina menaiki lift dengan terburu - buru menuju apartemennya.

Wajah Bik Susi kelihatan cemas. Dia terlihat berjalan mondar - mandir di depan kamar Amina.

"Ayang apa masih di dalam Bik?" tanya Amina gugup. Dia melemparkan tasnya di sofa.

"Masih di dalam Bu, dari tadi saya panggil - panggil, tetapi Ayang tidak menyahut. Saya takut ada apa - apa."

Amina memanggil - manggil nama anaknya. "Ayang, tolong buka lpintu Nak. Ini Ibu sudah datang."

Sama tak ada jawaban. Amina sampai menempelkan telinganya ke pintu. Dia tak mendengar gerakan gerakan sedikitpun di dalam.

"Eril, bagaimana ini?" Air matanya mulai merebak. Sedangkan raut muka Amina tak bisa menyembunyikan ketakutannya.

"Bik, tolong ambilkan perkakas di dapur." Eril menggulung lengan kemejanya.

Bik Susi melesat seperti burung mengambil apa yang diperintahkan Eril.

Beberapa detik kemudian lelaki itu sibuk mencongkel pintu kamar Amina. Hingga keringatnya bergerombol di dahinya.

Di belakang pemuda itu, Amina dan Bik Susi menungg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status