Share

Bab 84

Bab 84

Amina berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan pikiran mengambang. Setelah perdebatan yang diwarnai drama, akhirnya ia berhasil membujuk Ayang ikut dengannya ke Jember.

Bik Susi juga diajaknya supaya bisa menjaga Ayang. Walaupun anak itu sudah mandiri, tetapi Amina merasa tenang ada orang yang membantunya menjaga Ayang.

“Tolong, tidak usah diungkit soal omongan Bapak ke Ayang. Sedapat mungkin, jaga perasaan dan kesehatannya.” Eril mengingatkan.

“Hmm…” Amina menjawab pendek. Setibanya di Bandara Jember, pikirannya melayang pada sang Ibu. Selama beberapa hari ini ia belum mendengar kabar tentangnya.

“Apa ada berita soal Ibu?” tanya Amina dengan khawatir. Ia tahu Eril menyebarkan berita kehilangan ibunya di media sosial.

“Nanti aku ceritakan setelah kita menjenguk Bapak,”

Amina menangkap teka – teki dalam kalimat Eril. Perasaan takut kehilangan ibunya ia telan sendiri. “Apakah ada kabar bahagia?” Ia bertanya lagi setengah menuntut.

Eril hanya tersenyum kecil. “Kamu nanti aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status