Share

Bab 90

Bab 90

Kedua alis Amina tersentak bersama – sama. Senyum wanita itu hilang ditelan gelombang kemarahan. “Saya tidak akan memberikan uang sesenpun untuk Bapak! Apalagi untuk menikahi Asih!”

Dia kemudia berdiri di samping Asih. “Aku tak menyangka, kamu bisa sekejam itu pada ibuku, Sih! Apa kamu ingat, Ibu rela mengais sampah supaya bisa membantumu membayar sekolahmu! Tapi apa balasanmu sekarang padanya!” ujar Amina dengan mata berkilat. Muak sekali wanita itu melihat sepupunya Asih berdiri mesra dengan bapaknya.

Amina mengamati penampilan Asih. Dia memang lebih terawat daripada sebelumnya. Rambutnya dicat merah dengan alis terukir rapi, mukanya glowing dengan lipstick merah menggoda.

Asih melengos. “Aku gak minta. Bude saja yang minta aku sekolah dan asal kamu tahu, aku mencintai Pakde dengan tulus.” Matanya mengerling manja pada Bapak, tangannya memegang dada Bapak. “Aku cinta kamu sayang.”

Amina ingin muntah melihatnya. “Persetan dengan cintamu. Aku tak percaya itu. Kamu hanya mengeja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status