Share

Bab 104

Bab 104

Dengan senyum manisnya, Dokter Kartika menjawab dengan lugas. “Saya selama ini sibuk bekerja hingga tak sempat memikirkan pasangan.”

Senyum Iswati lebar sekali. Dia senang sekali dengan jawaban polos Dokter cantik itu. Sebuah ide tercetus di kepalanya. Betapa bahagianya jika dia mendapatkan mantu seorang Dokter. “Sungguh suatu kebetulan.” Perempuan itu melihat ke arah Eril.

Eril bertambah muak dengan gelagat mamanya. Terang - terangan sekali dia ingin menjodohkannya dengan Dokter Kartika. “Dokter istirahatlah dulu, aku mau melanjutkan tidur dulu.” Lelaki itu menghindar.

“Eril benar, sebaiknya Dokter Kartika istirahat dulu. Setelah itu kita makan siang. Tante mau masak spesial dulu.” Iswati mengajak Dokter Kartika ke kamarnya.

Dokter Kartika mengangguk, meski dia tampak kecewa dengan sikap Eril yang dingin. Dia tahu lelaki itu sedang patah hati. Dengan napas tertahan, wanita muda itu duduk di tepi ranjang dan melihat sebuah lukisan siluet wanita berdiri di tepi jendela.

M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status