Share

Bab 118

Bab 118

Kemudian suara pecahan piring jatuh.

Ayang yang baru bangun mencari Amina di kamarnya. “Ibu, suara apa itu?”

“Sebentar, Ibu cek dulu. Ayang di kamar dulu ya.” Amina tidak mau Ayang melihat kericuhan di bawah.

“Iya Ibu.”

Amina bergegas turun. Ia melihat steak dan piring pecah berserakan di ruang makan. Bik Susi dan Fahri membersihkannya.

“Fahri, tolong temani Ayang di atas. Biar saya yang membantu Bibik,” kata Amina.

Fahri mengikuti perintah Amina.

“Ada apa ini Bik?” tanya Amina sambil membantu Bik Susi mengumpulkan pecahan kaca.

“Mamanya Mas Eril tidak suka dengan makanan yang saya beli, Bu. Katanya gak enak. Saya pesen lewat Grabfood. Rating dan reviewnya juga bagus. Mana saya berani pesen makanan yang gak punya reputasi.” Mulut Bik Susi nyerocos tanpa henti.

Amina masygul melihat steak terbuang sia – sia. Dia menghela napas panjang. Dia tidak mengerti ada orang yang tega membuang makanan, tanpa berpikir masih ada orang yang kesulitan mencari makan. Ia teringat peng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status