Share

Bab 121

Bab 121

“Eril berhenti? Kenapa saya tidak tahu? Apa alasannya, Bu?” tanya Amina syok. Hatinya mendadak terluka. Reflek, ia memijat tengkutnya menahan emosi.

“Makanya saya bertanya kepadamu. Kalian ada masalah apa? Ini tidak professional sekali!” Suara Bu Hesti meninggi.

Tidak ada cara lain untuk membuat Ibu Hesti suka. Selain Amina mengungkapkan sekilas masalahnya.

“Oke, saya mengerti. Jadi ibunya Eril tadi ke rumahmu? Hmm ini tak masuk akal.” Ibu Hesti memainkan bolpoin di tangannya.

“Sebenarnya Eril juga sempat menceritakan masalahnya kepada saya beberapa hari yang lalu. Saat itu, dia mengungkapkan keinginannya untuk berhenti, tapi saya cegah. Dia punya potensi, tapi ya sudahlah, dia sudah memilih,” ungkap Bu Hesti kecewa.

Keduanya sama – sama diam dengan pikirannya masing – masing.

“Kamu boleh pergi sekarang. Ibu rasa, kamu perlu manager baru. Sepertinya Ridwan cocok. Kamu masih ingat Ridho, kan?” Ibu Hesti menduga, Eril juga akan berhenti menjadi manager Amina.

“Ridho, sales prope
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status