Share

Bab 128

Bab 128

Eril tidak menghiraukan perkataan Adrien. Laki - laki itu dengan angkuh melewati Adrien lalu berjalan menembus badai.

"Ril, Eril!" teriak Adrien. Suaranya melengking, berharap pemuda itu menoleh padanya.

Sia - sia! Suara Adrien tertelan gemuruh hujan yang disertai angin kencang.

Ranting - ranting pohon meliuk, seakan berputar dan saling bergesek, menimbulkan suara menakutkan.

Beberapa pohon yang akarnya tidak kuat harus rela tercabut dan terhempas mengotori halaman resort.

Hati Adrien cemas angin kencang itu menerbangkan atap bungalow mereka.

"Jasmine!" Ingatan Adrien melesat ke keponakannya. Ia tadi meninggalkan bocah itu di kantin.

Tanpa memedulikan hujan. Adrien berlari menuju kantin. Ia lega melihat Jasmine berada bersama tamu lain. Dia asyik makan jagung bakar dan acuh terhadap ganasnya badai.

Di kantin ada api unggun yang berada di tengah - tengah ruangan kantin. Selain untuk menghangatkan badan, seringnya tamu menggunakannya untuk membakar jagung dan ubi, hasil kebun re
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status