Share

Bab 7

"Tuh Bu denger sendiri kan, Mas Jaka sekarang pelit sama Imel. Ada saja alasannya kalau Imel minta duit, pasti nih Mbak Kinan yang ngelarang Mas Jaka buat ngasih duit ke Imel nih," Imel mengadu pada ibu mertuaku. Waduh feelingku mulai tak enak, pasti sebentar lagi ibu mertuaku akan memarahiku. Dia sangat menyayangi anak bungsunya itu. Apapun yang Imel minta wajib hukumnya untuk dituruti. Kalaupun misal Mas Jaka belum gajian, ibu mertuaku pasti mencari cara lain yang penting keinginan Imel terpenuhi.

"Heh Kinan, kamu hasut apa ke anakku? Kamu harus tau ya, anak laki-lakiku ini masih bertanggung jawab untuk keluarganya sampai kapanpun. Kamu itu hanya orang luar jangan coba-coba ya menguasai harta anak saya," semprot ibu mertuaku.

Tuh kan apa kubilang pasti aku yang akan kena marah ibu mertuaku.

"Maaf Bu, tapi Kinan tidak pernah melarang Mas Jaka memberikan uang untuk keluarganya. Lagipula Kinan ini istrinya Mas Jaka buka orang lain Bu," jawabku.

"Alah Mbak, nggak usah ngeles deh. Aku t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status