Share

Bab 16

Kulihat Mas Jaka sedang duduk di kasur sambil termangu ke arah jendela. Aku yakin dia begitu shock melihat mantannya itu. Entah shock karena cinta lama yang belum usai atau karena tidak suka melihatnya kembali. Aku tidak bisa menebaknya sama sekali kali ini. Hatiku gundah membayangkan Mas Jaka yang ternyata masih mencintai mantannya itu.

"Mas.." ku usap lembut bahunya untuk sekedar menyalurkan energi positif.

Mas Jaka mendongakkan kepalanya dan Ya Allah ternyata dia sedang menangis. Gegas kupeluk suamiku, aku hanya bisa diam tanpa banyak bicara karena aku pun takut kalau aku salah bicara.

"Maafkan aku, Kinan," ucap Mas Jaka tiba-tiba.

"Kenapa harus minta maaf, Mas?" balasku pada Mas Jaka.

"Seharusnya aku tidak menangis seperti ini. Aku merasa bersalah kepadamu, aku merasa mengkhianati kamu sayang. Tapi setelah dia datang memori tentang pengkhianatannya dulu terulang lagi dalam ingatan," cerita Mas Jaka panjang kali lebar.

"Apa kamu masih mencintainya Mas?" tanyaku pada akhirnya seraya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status